Apa sich "media" ?



Dunia pers  mulai saya dekati sewaktu saya menjadi Jr. Media Planner di sebuah agency di Surabaya. Jujur saja waktu pertama kali masuk saya tidak begitu tahu apa dan bagaimana (jobdesk) media planner itu harus dilaksanakan. Karena basic saya tidak ada hubungannya sama sekali dengan dunia media (itu yang saya pikir).

Banyak pertanyaan dari keinginan tahuan yang saya rasakan. Dan semuanya lambat laun terjawab dengan sendirinya, karena saya putuskan untuk langsung terjun, dan hadapi semuanya.

Media planner dalam bisnis ageny menurut saya porsinya lebih banyak pada Above The Line. Dimana dalam sebuah strategi merek, aktifitas dari media sangat dibutuhkan untuk membentuk dan membangun image sebuah merek. Karena sebuah media memiliki ukuran ukuran yang "dipercaya" dapat dijadikan patokan untuk menmpatkan sebuah promo/iklan.

Secara konvensional (masih menurut saya) untuk promo media dibedakan menjadi 2; verbal dan non verbal. Dan yang paling disenangi untuk menjadi tempat promo media adalah di TV, Media Cetak dan Radio. Tetapi akhir akhir ini mulai muncul media media baru yang bisa dijadikan bagian dari sebuah aktifitas promosi.

Dunia internet semakin mendekati kita dengan iming iming kemudahan kemudahan yang akan kita dapat dari sebuah "kabel jaringan" internet. Amazon.com dan Google adsense salah satu bukti kesuksesan media internet.

Pembuatan sebuah Company profile corporate hingga reqruitment karyawan. Mulai dari hanya pasang banner, Jingle, hingga "subscribe" newsletter lewat email.

Bahkan dari sekedar Chat lewat Yahoo Messenger dan kemudian dilanjut order di Ebay.com bisnis langsung jalan. Dan jujur saja saya sudah mulai merasakan hasilnya (tidak pelu dibahas).
Begitulah kekuatan sebuah media jika kita benar benar tau "Point Of Contact" dari iklan yang akan kita pasang.

Dan (masih menurut saya), dibandingkan kegiatan aktifitas yang lain (mis; printing, event, Outdoor printing dll) hanya "media" yang memberikan ukuran ukuran dari audience yang akan menjadi target iklan kita.

Dari aktifitas promosi media yang paling sering saya lakukan adalah dengan media cetak, terutama koran. Untuk media media lain biasanya baru di kontak jika harus handle sebuah press conference (seperti image).

Bersambung ... ...

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Joged Western Union di Nganjuk


Joged Dangdut bareng Western Union adalah event yang sekarang kami handle.
Event yang ditujukan kepada para keluarga TKI. Tapi bukan berarti menutup diri untuk warga sekitar.
Event ini event kecil, berdurasi hanya sekitar 2 jam berisikan game quiz dan tentunya suara mendayu dari para biduanita orkes melayu (dangdut azzzeeekkk).
Ada yang lain dari event ini dibanding event yang sering kita bikin.

Target dari event ini pengen mendekatkan diri dengan warga sekitar, kalo dari kaca mata saya pribadi sich tercapai. Dapat terlihat dari antusiasnya mereka untuk datang keacara ini meskipun acara di adakan siang hari (jam 3 sore). Beramai ramai tepat waktu (karena woro woronya jam 3) keluar dari rumah, keluar dari kampung masing masing. Yang dateng rata rata adalah keluarga, bahkan hari terakhir banyak ibu ibu yang duduk duduk didepan panggung sesambil menikmati acara, begejekan dengan ibu ibu yang laen. Waktu persiapan panggung banyak anak anak desa yang main main disekitar panggung. Maklum kita bikin acara emang di daerah pelosok, hasil testimoni di lapangan yang kita pake, 1 tahun ada 1 acara itu sudah untung.

Ada sich yang goyang waktu para penyanyi naik panggung, tapi setelah itu mereka mundur tertib digantikan para ibu ibu yang sekedar ikut kuis atau game. Istilah kami "Dangdut Damai". Lucunya lagi, para anak muda yang dateng stylenya mulai dari Brooklyn Style, Skater Boy, Jeans Pensil, Rambut Polem,Rantai dan Tindik.
Tapi apapun gayanya Lagunya tetep Dangdut Azzekk ;-).

Dilihat pembagian doorprize pun rata (tanpa kami setting lho), mulai dari remaja , bapak bapak, ibu ibu , bahkan yang dapet kipas angin yang saya ingat seorang nenek yang naik panggung aja harus dipapah.

1 hari itu kita berharap sudah memberikan sebuah kebahagiaan buat mereka meskipun sesaat kami harap akan selalu diingat ... Salam Joged.


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Hidup itu nikmat



Ya hidup itu nikmat...jadi nikmati aja. Santai aja bro.Biarkan seperti air yang mengalir. Banyak istilah sekedar untuk menikmati hidup.


Semuanya bisa jadi jelas kalo kita punya planning, tapi terkadang dengan banyak planning malah bikin bingung. Boro boro kelaksana satu, malah gak jadi semuanya dech.
Ya itu tadi planning tetep penting tapi kadang planning akan lebih dibaik jika ditambah sebuah "implemantasi".
yang terkadang kita lupa untuk melakukannya karena terlalu sibuk dengan "planning"
Do ... do ... and do atau kalo ngutip motto merek sepatu terkenal "Just do it".

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Wah Nakal Lagii.



Wah gimana lagi ...
BBM naik, Ongkos angkot naik akhirnya cari yang gratisan dech .

Penumpang gelap ini dengan itikat baik pengen berangkat kesekolah. tapi lagi lagi keterbatasan dijadikan alasan untuk melakukan hal hal yang mungkin kurang enak untuk "dilihat".

Any comment ?

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Hayoo...nakal ya .


Kalau sudah urusan perut apa aja di"trabas" (istilah jawa) !
Lah wong sudah dilarang kok tetep aja nyolot, nanti kalo diusir marah, kalo nggak jadi kacau dech penataan kota.


Kalau sudah urusan perut apa aja di"trabas" (istilah jawa) !
Lah wong sudah dilarang kok tetep aja nyolot, nanti kalo diusir marah, kalo nggak jadi kacau dech penataan kota.

kembali lagi, kalo urusan perut, mau gimana lagi ;-)
any comme

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Fanatisme Vs Loyalitas



Pesta bola datang kembali, semua fans berat negara yang akan bertarung di EURO 2008 besok lagi menyiapkan fisik dan mental. karena perbedaan waktu, akibatnya jadwal tayang langsung di Indonesia kebagaian jam yang lumayan malam.
Pernah kepikiran seberapa besar rasa fanatisme para suporter tersebut ?

Apa sich ilmunya sampai olah raga sepak bola menjadi icon sport dunia. Dan tentu saja di luar sportivitas yang dijunjung tinggi dilapangan ada pergerakan Cashflow yang sangat besar di luar lapangan.
mulai dari hanya sekedar penjualan tiket terusan sampai dengan penjualan pemain.
tak perlu diragukan lagi, sepak bola telah menjadi icon bisnis modern.
taktik taktik marketing di sambung dengan permainan indah sebuah team.
masih ingat Transfer Park Ji Sung dr club Korea ke Manchester United, Atau San Dhong striker timnas China yang dipasang sebagai starter reserve team MU.
Asia telah menjadi sasaran empuk para marketer marketer bola.
Dengan membeli pemain asia, maka prospek massa dari Asia diharapkan tambah, tentu saja income club diharapkan bertambah.
Mulai dari tiket, Pertandingan amal dengan klub asia belum lagi sponsorship dan hak siar penayangan.
Bisa dibayangkan berapa besar perputaran uang yang terjadi di Asia dengan hanya menghubungkan satu klub dengan sebuah negara.
Menurut saya kuncinya di fanatisme massa.
Nilai fanatik ini jika di pasang satu garis dengan dunia marketing gak jauh beda dengan sifat loyal.
Bagaimana sebuah pemain dari negara kecil, tiba tiba ditarik untuk bermain di sebuah club besar.
Loyalitas massa secara otomatis akan mengikuti dimana pemain pujaan berlabuh, apalagi pindahnya ke club-club elite Eropa.

Loyalitas yang memompa semangat mereka untuk selalu datang disetiap pertandingan !
Loyalitas juga yang mem"trigger" memberikan dukungan kepada sebuah club dimana pemain pujaan berlabuh.
Otomatis nilai klubpun bertambah, dan ujung ujungnya duit mereka bertambah pula.

Jadi, menurut Anda apakah sebuah fanatisme adalah sebuah bentuk Loyalitas ?

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Superman basi ! sekarang jamannya Superteam !


Bingung kasih judul, jadi langsung sikat aja. Cuma sekedar pengen mengulas tentang teamwork
Teamwork lagi ? Kenapa ini saya ulas lagi, karena memang menurut saya “teamwork” inti dari sebuah bisnis. Teamwork adalah basic sebuah organisasi.
Semua action plan akan kacau balau jika tidak didampingi sebuah teamwork yang asyik. Kenapa saya katakan asyik, karena “teamwork” akan tampak asyik jika orang orang yang didalamnya bergerak dalam ritme yang seimbang, porsi yang pas, dan keputusan yang tepat.


Teamwork akan enak dilihat jika orang orang didalamnya beraksi dengan skill individu yang dimiliki dengan perasaan “lepas” tanpa melupakan rasa kebersamaan dan esensi sebuah team.
Dan bahkan bisa jadi teamwork adalah kumpulan orang orang biasa yang melakukan hal hal yang luar biasa.
Ya, itu adalah keajaiban sebuah teamwork !
Saling melengkapi untuk mencapai kesempurnaan, karena individu didalamnya tidak ada yang sempurna.
Bermain dalam sebuah team pasti banyak tekanan, arahan, hentakan dan gertakan. Karena tiap individu memiliki ego yang berbeda. Semangat yang muncul bisa jadi sebuah semangat persaingan untuk menjadi yang terbaik. Wajar saya kira, dengan begitu setiap individu didalamnya diharapkan bisa saling mengisi kekurangan masing masing.
Kapan kita harus bersikap individu dan kapan kita harus bermain sebagai team harus bisa diputuskan dalam waktu yang tepat.

Saling melengkapi mungkin lebih pantas sebagai penjabaran atas Teamwork.


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Kerja - Bekerja - Pekerjaan - Mengerjakan ...



Pertanyaan saya,kenapa bapak ini memilih hidup sebagai "polisi cepek" ?

Hanya dengan baju parkir, signed dan peluit dia dengan nyantai mengatur arus lalu lintas, yang sebenarnya jaman sekarang sudah bisa bisa digantikan dengan "Traffic Light".
Hanya mengandalkan uang receh yang di beri beberpa sopir yang kemungkinan kasihan dengan dia, atau mungkin sebagai rasa terima kasih karena telah diberi "jalur aman".
Disamping sebuah tuntutan (memenuhi isi perut) ada gak persaan yang lain yang jadi motivasi si bapak memutuskan menjadi polisi cepek.
Supaya tidak dicap penganguran atau alasan yang lain ?
Apapun itu tampaknya si bapak"happy happy" aja meskipun cuaca hari ini panas banget!!!

Hal kecil yang menurut saya "buah simalakama"
Disatu sisi dengan adanya si bapak, simpang 3 itu akan "terlihat" lebih lancar karena arus yang bersebrangan diatur agar mau saling mengalah.
Disatu sisi lain banyak orang yang menganggap dengan adanya si bapak malah bikin macet, karena bisa jadi hanya memberikan jalan bagi orang orang yang ngasih dia duit receh.

Ya setiap pekerjaan pasti ada resikonya, apapun itu, bahkan hanya sebagai polisi cepek. tetapi seharusnya kita bisa lebih baik dalam melakukan sebuah pekerjaan.
Karena sebuah pekerjaan adalah amanah yang memang seharusnya kita lakukan dengan "suka hati" .
Sebuah pekerjaan takkan berarti banyak bagi kita, kalo hanya sekedar sebagai mengisi waktu atau supaya tidak diomongin orang.Hanya sekedar aktifitas penunggu waktu gajian.
Pekerjaan adalah langkah awal untuk berpikir lebih dewasa, karena kita akan bersentuhan dengan banyak orang untuk menyelesaikannya.
Rasa sosial, emphaty, kejujuran akan selalu dituntut dari kita.
Dan hanya diri kita sendiri yang bisa memutuskan, apa langkah yang terbaik untuk pekerjaan kita. Sekali lagi, sebuah pekerjaan adalah Amanah !

Jadi mulai sekarang, cintailah pekerjaan Anda !


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?