Event Sales Idol XL


Hey bisa nyanyi lho ..enak pula suaranya...so,makanya jadi The Best Sales, Suaranya bagus bagus euy ;-)



Tepatnya tgl 20 Desember kemaren, TWP dapat project handling Brand Activation untuk Brand XL, Title Sales Idol ...
Konsepnya simple aja, hanya pengen lebih dekat dengan para sales counter dan mengangkat derajatnya tentu saja agar lebih baik lagi jualanya terutama untuk jualan kartu XL ;-)
Acara mulai jam 4 sore sampai jam setengah 7 malam. Mereka ternyata seru seru lho. sayangnya tidak semuapeserta yang kita undang hadir, hanya sekitar 17 peserta aja. acara di adakan di XL Cafe Plasa Marina di Surabaya tentunya.

Dari seluruh peserta terpilihlah 3 org terbaik dengan system 3 kali screening.
Hey bisa nyanyi lho, enak pula suaranya, makanya mereka jadi The Best Sales, Bakat nya lengkap plus suaranya bagus bagus euy ;-)

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Review Film Laskar Pelangi


Setting laskar pelangi di mulai dari perjalan "mudik" seorang Ikal (nama pemeran utama) yang teringat masa kecilnya, perjuangan dari anak kampung, perjuangan dari sebuah mimpi dan keinginan, perjuangan yang di awali dengan angka 10 (sepuluh). Angka 10 sangat berarti bagi Ikal, karena dengan angka 10 cerita ini berawal.


Laskar pelangi sebuah film karya Riri Reza diangkat dari novel laris karya Andrea Hirata yang lagi booming saat ini. Dari pertama muncul baru 3 bulan setelahnya bisa nonton di Studio 21 Surabaya meskipun harus ikut jam yang paling akhir (21.45 wib) tidak mengurangi jumlah penonton yang sebagian besar adalah orang tua dan anak2nya.

Setting laskar pelangi di mulai dari perjalan "mudik" seorang Ikal (nama pemeran utama) yang teringat masa kecilnya, perjuangan dari anak kampung, perjuangan dari sebuah mimpi dan keinginan, perjuangan yang di awali dengan angka 10 (sepuluh). Angka 10 sangat berarti bagi Ikal, karena dengan angka 10 cerita ini berawal.

Singkatnya dari sepuluh anak ini lah, kita bisa belajar bagaimana mensyukuri hidup dengan segala keterbatasan, untuk selalu terus berjuang membentuk mimpi menjadi kenyataan, tidak ada kata berputus asa.
Bagaimana mereka menikmati bersekolah meskipun selama 5 tahun tidak ada calon adik kelas yang mau mendaftar di sekolah ini.
Bagaimana mereka terus bercerita tentang kebesaran sebuah negeri hanya dengan melihat selembar koran bokas dan menujuk peta dunia yang telah robek robek.
Bagaimana mereka harus bersandingan dengan kambing dikelas saat hujan datang, meskipun beberapa titik bocor muncul di genteng sekolah.

Bagaimana Ikal (dengan teman2nya) harus bersekolah di sebuah SD Muhammadiyah yang reyot dan siap di hancurkan oleh pemerintah kota jika tidak ada murid minimal 10 org. Meskipun lingkungan sekitar mengolok dan meremehkan. Meskipun budaya telah membentuk keterbiasaan seorang anak lelaki miskin di belitung pasti akan menjadi buruh pabrik timah.

Bagaimana Lintang (nama pemeran) seorang anak hitam legam, terlahir menjadi anak tertua dari keluarga nelayan miskin di daerah pinggiran harus menempuh jarak 30km tiap harinya dengan sepeda untuk bisa bersekolah, untuk menjadi murid pertama di SD Muhammadiyah Gantong dia harus ikhlas ditemani seekor buaya yang selalu lewat di tengah jalan sehingga membuatnya untuk selalu menunggu sebentar. Dengan segala keterbatasan ekonomi Tuhan menganugrahi dia kemampuan dapat menghitung cepat diluar kepala dan tingkat hapalan pengetahuan umum yang mengagumkan. Denganya SD Muhamadiyah Gantong memiliki Kartu AS untuk memenangkan Lomba Cerdas Cermat demi sebuah Piala Ke-2.

Bagaimana Mahar (nama pemeran) yang berjiwa seni selalu setia dengan radio tua yang menggelantung di leher, dan dengan setia selalu menjemur baterry yang telah lemah di atas genteng demi mendengarkan sebuah musik Jazz atau musik Dangdut dari Rhoma Irama. Dengan luasnya jiwa, Mahar dapat merasakan hembusan padang rumput menjadi sebuah ide untuk memenangkan piala pertama SD Muhammadiyah Gantong pada lomba karnaval, sekali lagi dengan keterbatas materi.

Bagaimana Harun (nama pemeran) seorang anak idiot yang bertubuh paling besar tapi berotak paling kecil menjadi pahlawan bagi mereka semua, karenanya SD Muhammadiyah Gantong dapat melanjutkan pelajaran karena telah memiliki murid ke-10.

Dan masih banyak tokoh lain yang bisa memberikan ilham bagi kita semua. Kesabaran dan keteguhan hati Ibu Guru Muslimah, bijaksananya Kepala Sekolah yang biasa di sebut Pak Cik.
Tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya meskipun gaji sudah terlambat 3 bulan, dan masih banyak lagi tokoh tokoh hebat di film ini.

Ingin rasanya penulis bercerita lebih, tapi seakan tidak akan ada habisnya jika film ini di ulas.
InsyaAllah anak2 Talango akan dapat menonton film ini, meskipun hanya melalui screen 2x3m.
dengan begitu, dapat dilihat bahwa keterbatasan adalah sebuah tantangan untuk menjadi lebih baik. Untuk menyulam mimpi menjadi kenyataan yang hangat. Untuk mewarnai langit dengan indahnya pelangi.

Ps: seluruh foto diunduh dari situs resmi laskar pelangi
(review ini juga bisa di baca di www.lihattalango.blogspot.com)


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Yamaha Jupiter MX - "Maxximum Xpression Day"




"malam mulai berkunjung, waktunya berdansa, dentuman musik DJ dimulai, para Bomber  mulai menyerang dan Sexy dancer pun mulai menggoyang"

Tanggal 19 Oktober 2008 tepatnya hari Minggu kemaren baru kelar event Yamaha Maxximum Exxpression Day. Seharian penuh Battle Youngster Band All Genre mengguncang tanah lapang di Jalan Panglima Sudirman. Semua pengunjung di kenalkan dengan salah satu produk unggulan Yamaha yaitu Jupiter MX 135LC.

Serunya Aksi Valentino Rossi si Juara Dunia MotoGP di Sepang - Malaysia bisa juga dirasakan para pengunjung dengan format nonton bareng mini.

Kedasyatan Jupiter MX dikupas abis dalam sesi Breaking Out oleh team Yamaha dengan equipment Cutting Engine Original Jupiter MX.

Malam mulai berkunjung, waktunya berdansa, dentuman musik DJ dimulai, para Bomber  mulai menyerang dan Sexy dancer pun mulai menggoyang.

Terimakasih atas seluruh appresiasi terhadap acara ini untuk temen2 band SMU, Bomber Surabaya, MX Rider CLub, Cocacola, Axis, Dealer Yamaha Cahya Motor, Apparel Yamaha, Team Service dan Sales Yamaha, DJ Ade, Quantum Dancer, Paddle Rock, My Band, The Bren dan tentunya pelanggan setia dari Yamaha terutama Yamaha Jupiter MX.

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Buka Bareng Arek Ex-M'99




Kalo kalian bisa temukan Foto kalian atau org yang kalian kenal, BERARTI secara otomatis kalian di undang dalam acara : (kalo gak jelas di save aja trus di zoom sendiri ya)

BUKA BERSAMA AREK EX-M'99
HARI SABTU TANGGAL 27 SEPTEMBER 2008 (TENTATIVE)
VENUE (Belum di putusin)

REGISTRASI : isi nama kalian di buku tamu blog ini (C-Box warna abu2 bagian  kanan)
FORMAT : Ketik Nama (dikolom nama)
                     Ketik Email/ YM/ atau No HP (dikolom URL/Email)
                     Ketik Venue yang diinginkan (dikolom message)

CP : Ayu M'99 (08121759891), Rully M'99 (0817395721) , Shinta Ndut M'99 (08123535023)





"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Ramadhan ver. Yamaha Charity Ramadhan


Paket ta'jil sich gak seberapa nilainya...
tapi bagi orang yang lagi puasa, aktivitas dari team YCR sangatlah membantu dan pastinya Ramadhan akan lebih bermakna .


Berkah Ramadhan ternyata dapat dirasakan oleh setiap orang.
Tepatnya Tgl 10 dan 12 September 2008 kemaren, team Yamaha Charity Ramadhan (YCR) yang di support ama Teamwork Partner (TWP) mendistribusikan sekitar 2000 paket Ta'jil untuk para pengendara motor di dua lokasi :
1. Traffic Light Stasiun Gubeng
2. Traffic Light Raya Darmo
Paket ta'jil sich gak seberapa nilainya...
tapi bagi orang yang lagi puasa, aktivitas dari team YCR sangatlah membantu dan pastinya Ramadhan akan lebih bermakna .
Rencanya aktifitas ini akan di lakukan lagi pada Tgl 17 dan 19 September 2008 .

" Yamaha semakin didepan ... ... ... "

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Ramadhan ver. BukBer Hotel Santika Sby




Gak pake lama, langsung duduk deket "angkringan",
tiba2 bunyi bedug dalam hotel terdengar, beneran lho, bunyi bedug dalam hotel.... wah asyik juga.

Wah dapat undangan Buka Bersama nich, dari Hotel Santika Surabaya salah satu Klien Tercinta TWP. Acaranya semi gathering gitu dan yang di undang temen2 media, Treavel Agent dan tentu saja TWP.
Acaranya hari Kamis Tgl 11 September 2008 (tentunya sore hari menjelang buka) di Mekarsari Restaurant.
Meskipun sampe sana mepet, ternyata undangan belum banyak yang dateng, terlihat dari jatah meja yang lumayan kosong. 

Masuk ruangan langsung disambut ama team dari Hotel Santika yang sudah tampil keren2 dan tidak lupa General Manager HS-SBY Bapak Adjie Saptadji sudah standby didepan untuk menyambut para undangan. 

Gak pake lama, langsung duduk deket "angkringan",
tiba2 bunyi bedug dalam hotel terdengar, beneran lho, bunyi bedug dalam hotel.... wah asyik juga.

Langsung dech ambil mangkok untuk ngerasain Es dawet hasil olahan koki dari HS, ditambah 2 potong gorengan.... nikkmaaattt ;-)

Gak nyangka, kita di temeni Pak GM nich ;-) 
wah alamat gak bisa makan banyak dech (padahal enak2 menunya) ;-)
Lanjut dengan ngobrol sana sini, dan gak terasa  perut mulai penuh, akhirnya kita pamit pulang.

Terima kasih Hotel Santika yang sudah bersedia mengundang TWP untuk merasakan nikmatnya berbuka dengan menu2 pilihan.

Hotel Santika Surabaya - hospitality from the heart

 



"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Berbukalah dengan yang manis




"dikantor ada teman yang mualaf dan lucu banget lihat dia nungguin waktu berbuka sambil ngaduk ngaduk es telernya ehehehe ...."

Sudah gak terasa 3 hari puasa,
Meskipun hawa di Surabaya panas banget,
tapi kelihatannya teman semua menikmatinya
apalagi dikantor ada teman yang mualaf dan lucu banget lihat dia nungguin waktu berbuka sambil ngaduk ngaduk es telernya ehehehe .....

Selamat Berbuka Teman Teman ...

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Marhabhan Yaa Ramadhan



Selamat menjalankan Ibadah Puasa,
Semoga Amal Ibadah kita di bulan yang suci ini
diterima oleh Allah SWT





"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

TWP Ad




"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Internal TWP - "ganti oli" di Kaliandra



Nada nada baru,
cara pukul,
dengerin ketukan,
nikmati irama saat pukulan menghantam besi gamelan
waaaahhhh assseeekkkkk ...


Kejenuhan mulai datang...
bener kata orang kalau rutinitas membuat mati kreatifitas.
Beban rasanya gak pernah hilang meskipun beberapa pekerjaan sudah dilakukan.

Yach mungkin kita butuh Re-Charge.
Layaknya Motor yang harus ganti oli tiap bulan.

Akhirnya diputuskan kita akan Refresment Day tgl 15-16 Agustus 2008 di Kaliandra.
Sebuah tempat yang layak diajungi 2 jempol, untuk orang yang benar benar pengen keluar dari rutinitas di kota.
Tempatnya sekitar Pasuruan , lebih tepatnya disebelah Taman Safari Indonesia II.

Awal datang kita disambut dengan hawa dingin dan secangkir wedang sereh(pertama ngerasain disitu). Apesnya Sinyal HP gak ngangkat disitu, udah dech serasa dipedalaman jadinya.

Gak tanggung2 kita langsung dihantam dengan ilmu Ekosistem Lingkungan yang dikaitkan dengan rantai kehidupan kita ama bapak bapak fasilitator dari Kaliandra.
Kita dikenalkan dampak2 kehidupan akibat ulah kita sendiri terutama mengenai perairan. Dengan hanya bermain tali kita dibuat sadar.

Makan siang ini yang aku tunggu2, kira2 apa menunya ?
ternyata di meja sudah tersedia sayur asem (asam), ikan goreng tepung , dadar jagung dan tidak ketinggalan sambel terasi tomatnya.
Wah menu hotel bintang lima niech (buatku). Uenak tenan lho.
Seluruh bahan adalah organik dimasak pake kayu bakar dan disajikan secara sederhana.
bener dech, bikin kangen tuh sayur asemnya.

Malemnya kita dihajar lagi dengan beberapa game dan yang paling berkesan dari semuanya adalah, waktu kita semua diajarin maen Gamelan, Gila Jack maen gamelan hari gini.

Nada nada baru, cara pukul, dengerin ketukan, nikmati irama saat pukulan menghantam besi gamelan ..... waaaahhhh assseeekkkkk ... gak ada yang ngalahin dech pokoknya.

selesai itu langsung disambut Jagung Bakar yang (jujur aja) bongkolnya gede2 gak seperti di Suarabaya, dan rasanya maniiisss banget.

malam ini gak pengen cepet tidur, dengan sisa sisa personil masih pengen "begejekan" sambil foto foto Bule yang sedang latihan Yoga (ciie).

Pagi hari, langsung pengen mandi, abis badan ama baju gak jauh bedanya baunya sama "bakaran sampah".
HUrurgrgrggrgrgrgrrgghhhhh Diiin diidnginnn ...choi.

selesai mandi langsung kedepan , soalnya kita mau diajak jalan jalan naik bukit lereng gunung Arjuno,Wiikk Hijau seger dech pokoknya.

Gak kerasa sudah seharian jalan jalan disekitar Daerah Kaliandra, kita nyempetin untuk panen tanaman tanaman organik, setelah itu kita langsung "lunch" dan siap siap persiapan pulang ke Surabaya.

Terima Kasih Kaliandra (beserta team) yang telah beri kami kesegeran dan keceriaan.

Paling TOP buat TWP dech yang sempetin untuk ngitung budget dan akhirnya bisa ngajak kita semua ke Kaliandra.

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

TWP Ad




"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Pinasthika Award 2008



Sayang disayang seribu sayang ... ... ...



Pinasthika award hadir kembali,
memberikan kesempatan untuk agency-agency yang merasa punya hasil kreatif selama setahun, untuk uji nyali di ajang ini.

Sayang disayang seribu sayang, tahun ini dan seperti tahun kemaren dari kami tidak ada yang bisa dimajukan jadi kandidat.

Tapi, Pinasthika tiap tahun selalu ada, berarti selalu ada kesempatan bagi ide2 kreatif kami nantinya.

Ayo para klien TWP - kita bikin Iklan creatif yang menjual yuuk !!!


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

TWP Ad




"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Apa sich "media" ?



Dunia pers  mulai saya dekati sewaktu saya menjadi Jr. Media Planner di sebuah agency di Surabaya. Jujur saja waktu pertama kali masuk saya tidak begitu tahu apa dan bagaimana (jobdesk) media planner itu harus dilaksanakan. Karena basic saya tidak ada hubungannya sama sekali dengan dunia media (itu yang saya pikir).

Banyak pertanyaan dari keinginan tahuan yang saya rasakan. Dan semuanya lambat laun terjawab dengan sendirinya, karena saya putuskan untuk langsung terjun, dan hadapi semuanya.

Media planner dalam bisnis ageny menurut saya porsinya lebih banyak pada Above The Line. Dimana dalam sebuah strategi merek, aktifitas dari media sangat dibutuhkan untuk membentuk dan membangun image sebuah merek. Karena sebuah media memiliki ukuran ukuran yang "dipercaya" dapat dijadikan patokan untuk menmpatkan sebuah promo/iklan.

Secara konvensional (masih menurut saya) untuk promo media dibedakan menjadi 2; verbal dan non verbal. Dan yang paling disenangi untuk menjadi tempat promo media adalah di TV, Media Cetak dan Radio. Tetapi akhir akhir ini mulai muncul media media baru yang bisa dijadikan bagian dari sebuah aktifitas promosi.

Dunia internet semakin mendekati kita dengan iming iming kemudahan kemudahan yang akan kita dapat dari sebuah "kabel jaringan" internet. Amazon.com dan Google adsense salah satu bukti kesuksesan media internet.

Pembuatan sebuah Company profile corporate hingga reqruitment karyawan. Mulai dari hanya pasang banner, Jingle, hingga "subscribe" newsletter lewat email.

Bahkan dari sekedar Chat lewat Yahoo Messenger dan kemudian dilanjut order di Ebay.com bisnis langsung jalan. Dan jujur saja saya sudah mulai merasakan hasilnya (tidak pelu dibahas).
Begitulah kekuatan sebuah media jika kita benar benar tau "Point Of Contact" dari iklan yang akan kita pasang.

Dan (masih menurut saya), dibandingkan kegiatan aktifitas yang lain (mis; printing, event, Outdoor printing dll) hanya "media" yang memberikan ukuran ukuran dari audience yang akan menjadi target iklan kita.

Dari aktifitas promosi media yang paling sering saya lakukan adalah dengan media cetak, terutama koran. Untuk media media lain biasanya baru di kontak jika harus handle sebuah press conference (seperti image).

Bersambung ... ...

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Event Joged Western Union di Nganjuk


Joged Dangdut bareng Western Union adalah event yang sekarang kami handle.
Event yang ditujukan kepada para keluarga TKI. Tapi bukan berarti menutup diri untuk warga sekitar.
Event ini event kecil, berdurasi hanya sekitar 2 jam berisikan game quiz dan tentunya suara mendayu dari para biduanita orkes melayu (dangdut azzzeeekkk).
Ada yang lain dari event ini dibanding event yang sering kita bikin.

Target dari event ini pengen mendekatkan diri dengan warga sekitar, kalo dari kaca mata saya pribadi sich tercapai. Dapat terlihat dari antusiasnya mereka untuk datang keacara ini meskipun acara di adakan siang hari (jam 3 sore). Beramai ramai tepat waktu (karena woro woronya jam 3) keluar dari rumah, keluar dari kampung masing masing. Yang dateng rata rata adalah keluarga, bahkan hari terakhir banyak ibu ibu yang duduk duduk didepan panggung sesambil menikmati acara, begejekan dengan ibu ibu yang laen. Waktu persiapan panggung banyak anak anak desa yang main main disekitar panggung. Maklum kita bikin acara emang di daerah pelosok, hasil testimoni di lapangan yang kita pake, 1 tahun ada 1 acara itu sudah untung.

Ada sich yang goyang waktu para penyanyi naik panggung, tapi setelah itu mereka mundur tertib digantikan para ibu ibu yang sekedar ikut kuis atau game. Istilah kami "Dangdut Damai". Lucunya lagi, para anak muda yang dateng stylenya mulai dari Brooklyn Style, Skater Boy, Jeans Pensil, Rambut Polem,Rantai dan Tindik.
Tapi apapun gayanya Lagunya tetep Dangdut Azzekk ;-).

Dilihat pembagian doorprize pun rata (tanpa kami setting lho), mulai dari remaja , bapak bapak, ibu ibu , bahkan yang dapet kipas angin yang saya ingat seorang nenek yang naik panggung aja harus dipapah.

1 hari itu kita berharap sudah memberikan sebuah kebahagiaan buat mereka meskipun sesaat kami harap akan selalu diingat ... Salam Joged.


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Hidup itu nikmat



Ya hidup itu nikmat...jadi nikmati aja. Santai aja bro.Biarkan seperti air yang mengalir. Banyak istilah sekedar untuk menikmati hidup.


Semuanya bisa jadi jelas kalo kita punya planning, tapi terkadang dengan banyak planning malah bikin bingung. Boro boro kelaksana satu, malah gak jadi semuanya dech.
Ya itu tadi planning tetep penting tapi kadang planning akan lebih dibaik jika ditambah sebuah "implemantasi".
yang terkadang kita lupa untuk melakukannya karena terlalu sibuk dengan "planning"
Do ... do ... and do atau kalo ngutip motto merek sepatu terkenal "Just do it".

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Wah Nakal Lagii.



Wah gimana lagi ...
BBM naik, Ongkos angkot naik akhirnya cari yang gratisan dech .

Penumpang gelap ini dengan itikat baik pengen berangkat kesekolah. tapi lagi lagi keterbatasan dijadikan alasan untuk melakukan hal hal yang mungkin kurang enak untuk "dilihat".

Any comment ?

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Hayoo...nakal ya .


Kalau sudah urusan perut apa aja di"trabas" (istilah jawa) !
Lah wong sudah dilarang kok tetep aja nyolot, nanti kalo diusir marah, kalo nggak jadi kacau dech penataan kota.


Kalau sudah urusan perut apa aja di"trabas" (istilah jawa) !
Lah wong sudah dilarang kok tetep aja nyolot, nanti kalo diusir marah, kalo nggak jadi kacau dech penataan kota.

kembali lagi, kalo urusan perut, mau gimana lagi ;-)
any comme

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Fanatisme Vs Loyalitas



Pesta bola datang kembali, semua fans berat negara yang akan bertarung di EURO 2008 besok lagi menyiapkan fisik dan mental. karena perbedaan waktu, akibatnya jadwal tayang langsung di Indonesia kebagaian jam yang lumayan malam.
Pernah kepikiran seberapa besar rasa fanatisme para suporter tersebut ?

Apa sich ilmunya sampai olah raga sepak bola menjadi icon sport dunia. Dan tentu saja di luar sportivitas yang dijunjung tinggi dilapangan ada pergerakan Cashflow yang sangat besar di luar lapangan.
mulai dari hanya sekedar penjualan tiket terusan sampai dengan penjualan pemain.
tak perlu diragukan lagi, sepak bola telah menjadi icon bisnis modern.
taktik taktik marketing di sambung dengan permainan indah sebuah team.
masih ingat Transfer Park Ji Sung dr club Korea ke Manchester United, Atau San Dhong striker timnas China yang dipasang sebagai starter reserve team MU.
Asia telah menjadi sasaran empuk para marketer marketer bola.
Dengan membeli pemain asia, maka prospek massa dari Asia diharapkan tambah, tentu saja income club diharapkan bertambah.
Mulai dari tiket, Pertandingan amal dengan klub asia belum lagi sponsorship dan hak siar penayangan.
Bisa dibayangkan berapa besar perputaran uang yang terjadi di Asia dengan hanya menghubungkan satu klub dengan sebuah negara.
Menurut saya kuncinya di fanatisme massa.
Nilai fanatik ini jika di pasang satu garis dengan dunia marketing gak jauh beda dengan sifat loyal.
Bagaimana sebuah pemain dari negara kecil, tiba tiba ditarik untuk bermain di sebuah club besar.
Loyalitas massa secara otomatis akan mengikuti dimana pemain pujaan berlabuh, apalagi pindahnya ke club-club elite Eropa.

Loyalitas yang memompa semangat mereka untuk selalu datang disetiap pertandingan !
Loyalitas juga yang mem"trigger" memberikan dukungan kepada sebuah club dimana pemain pujaan berlabuh.
Otomatis nilai klubpun bertambah, dan ujung ujungnya duit mereka bertambah pula.

Jadi, menurut Anda apakah sebuah fanatisme adalah sebuah bentuk Loyalitas ?

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Superman basi ! sekarang jamannya Superteam !


Bingung kasih judul, jadi langsung sikat aja. Cuma sekedar pengen mengulas tentang teamwork
Teamwork lagi ? Kenapa ini saya ulas lagi, karena memang menurut saya “teamwork” inti dari sebuah bisnis. Teamwork adalah basic sebuah organisasi.
Semua action plan akan kacau balau jika tidak didampingi sebuah teamwork yang asyik. Kenapa saya katakan asyik, karena “teamwork” akan tampak asyik jika orang orang yang didalamnya bergerak dalam ritme yang seimbang, porsi yang pas, dan keputusan yang tepat.


Teamwork akan enak dilihat jika orang orang didalamnya beraksi dengan skill individu yang dimiliki dengan perasaan “lepas” tanpa melupakan rasa kebersamaan dan esensi sebuah team.
Dan bahkan bisa jadi teamwork adalah kumpulan orang orang biasa yang melakukan hal hal yang luar biasa.
Ya, itu adalah keajaiban sebuah teamwork !
Saling melengkapi untuk mencapai kesempurnaan, karena individu didalamnya tidak ada yang sempurna.
Bermain dalam sebuah team pasti banyak tekanan, arahan, hentakan dan gertakan. Karena tiap individu memiliki ego yang berbeda. Semangat yang muncul bisa jadi sebuah semangat persaingan untuk menjadi yang terbaik. Wajar saya kira, dengan begitu setiap individu didalamnya diharapkan bisa saling mengisi kekurangan masing masing.
Kapan kita harus bersikap individu dan kapan kita harus bermain sebagai team harus bisa diputuskan dalam waktu yang tepat.

Saling melengkapi mungkin lebih pantas sebagai penjabaran atas Teamwork.


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Kerja - Bekerja - Pekerjaan - Mengerjakan ...



Pertanyaan saya,kenapa bapak ini memilih hidup sebagai "polisi cepek" ?

Hanya dengan baju parkir, signed dan peluit dia dengan nyantai mengatur arus lalu lintas, yang sebenarnya jaman sekarang sudah bisa bisa digantikan dengan "Traffic Light".
Hanya mengandalkan uang receh yang di beri beberpa sopir yang kemungkinan kasihan dengan dia, atau mungkin sebagai rasa terima kasih karena telah diberi "jalur aman".
Disamping sebuah tuntutan (memenuhi isi perut) ada gak persaan yang lain yang jadi motivasi si bapak memutuskan menjadi polisi cepek.
Supaya tidak dicap penganguran atau alasan yang lain ?
Apapun itu tampaknya si bapak"happy happy" aja meskipun cuaca hari ini panas banget!!!

Hal kecil yang menurut saya "buah simalakama"
Disatu sisi dengan adanya si bapak, simpang 3 itu akan "terlihat" lebih lancar karena arus yang bersebrangan diatur agar mau saling mengalah.
Disatu sisi lain banyak orang yang menganggap dengan adanya si bapak malah bikin macet, karena bisa jadi hanya memberikan jalan bagi orang orang yang ngasih dia duit receh.

Ya setiap pekerjaan pasti ada resikonya, apapun itu, bahkan hanya sebagai polisi cepek. tetapi seharusnya kita bisa lebih baik dalam melakukan sebuah pekerjaan.
Karena sebuah pekerjaan adalah amanah yang memang seharusnya kita lakukan dengan "suka hati" .
Sebuah pekerjaan takkan berarti banyak bagi kita, kalo hanya sekedar sebagai mengisi waktu atau supaya tidak diomongin orang.Hanya sekedar aktifitas penunggu waktu gajian.
Pekerjaan adalah langkah awal untuk berpikir lebih dewasa, karena kita akan bersentuhan dengan banyak orang untuk menyelesaikannya.
Rasa sosial, emphaty, kejujuran akan selalu dituntut dari kita.
Dan hanya diri kita sendiri yang bisa memutuskan, apa langkah yang terbaik untuk pekerjaan kita. Sekali lagi, sebuah pekerjaan adalah Amanah !

Jadi mulai sekarang, cintailah pekerjaan Anda !


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Mulai dari yang kecil ...



Hari Kebangkitan Nasional Tahun ini terasa beda. Ya selain karena ini adalah 100 abad Kebangkitan Nasional, tahun ini juga terjadi beberapa “kericuhan” nasional.
Hukum sebab akibat selalu ada. Dan mungkin sekarang kita sedang merasakanya.
Mulai dari bencana alam; seperti banjir, tanah longsor, badai dan gempa.
Dan tidak lupa “Status Bencana Nasional” yang belum di”cabut” dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo.


Maraknya tindakan kriminal, kekerasan bahkan mulai dari “tangan kosong” sampe pake senjata api.
Baru baru ini naiknya BBM menambah cerita cerita sendu Bangsa Indonesia dengan di bumbui sedikit pro dan kontra.
Sedangkan di “sebrang” maraknya “uang deras” yang mengalir untuk mengangkat manusia manusia yang dianggap pantas menjadi wakil rakyat, menjadi khalifah dengan jabatan dunia Gubernur Daerah !

Kebangkitan Nasional dengan sontakan kata ! INDONESIA BISA !!!
Diharapkan mampu memberikan kesejukan di “panasnya” hidup
Menumbuhkan asa yang mulai tipis …
Saya dan mungkin masih banyak orang lagi, ingin bisa ikut serta dalam “perayaan” ini.
Ya, mungkin kami tak bisa bernyanyi, tak bisa menari, tak bisa berpuisi.
Bahkan kami jelas tak mampu menyisihkan uang yang kami tak punya, Menyumbangkan baju bekas yang kami pakai.

Kami hanya bisa memberikan senyum…
Mengirimkan tawa…
Menopang pundak …
Sampai dengan memungut puntung rokok …

Agar kami bisa merasakan 100 ABAD KEBANGKITAN NASIONAL !

Melakukan hal “kecil” diantara rencana besar yang hanya bisa kami lakukan. BISA !!!


"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Setting Phototaking The Sun Hotel



Wah sudah lama nich gak “menengok” blog.
Hampir sebulan deadline pekerjaan menghabiskan waktu.
By the way Bulan April lalu, tepatnya tgl 22 – 24 April 2008, kita ada project Phototaking.
Kalau dilihat dari Billing sich kecil, tapi lumayan buat portfolio kantor.
Kliennya hotel di Daerah Sidoarjo, dan kita harus taking semua item hotel, 
untuk kebutuhan marketing kits. Selama 3 hari penuh .


Hari Pertama :
Jadwal hari ini kita mau foto Suite Room (Included Living Room)
Jujur aja ini adalah pengalaman pertama terjun langsung untuk Photo Session.
Pernah sich dulu jadi coordinator, tapi hanya ngatur jadwal by phone dan gak terjun langsung.
Taking pertama kita ambil living room, sedangkan team dari hotel lagi setting kamarnya.
Ternyata begitu complicated untuk sekedar ambil gambar sebuah “living room”
Mulai dari Angle nya, Setting barang2 yang ada, Ambience,
dan yang paling bikin capek adalah setting lighting nya.
Mulai dari Jam 18.00 sampai jam 23.00 akhirnya selesai, HANYA UNTUK LIVING ROOM!
Sedangkan untuk kamar di switch ke jam dini hari karena mau ngejar Sunrise.
Lanjut makan malam di TESSERA RESTOURANT ,
kita langsung lanjut ambil ruangan ini sekalian.
Tepat pukul 03.00 kita balik ke kamar untuk siap siap ambil foto kamar.
Ada kejadian lucu disini (menurut aku), setelah ambil seluruh set item,
tinggal menuggu view sunrise di jendela,
eh tiba tiba embun dateng bikin kaca kamar jadi buram gak karuan.
Mau di bersihkan, eh ternyata yang berembun bagian luar,
dan notobene kita ada dilantai 5 (yang bagian luarnya gak pake balkon)
Jadi aja dech ribet nelponin bagian house keeping untuk bantu ngelapin kaca,
untung aja keburu ngejar sunrise nya .


Hari Kedua :
Akhirnya kita tidur semua sampai jam 12 Siang. Planning hari ini ambil vie Ballroom, Lobby, Hotel tampak depan , Pool Side dan Venus Room Meeting.
Tidak terlalu ribet karena kita sudah mulai antisipasi kemungkinan kemungkinan yang terjadi,
terutama untuk kelengkapan barang barang yang mau di foto (table manner)
Tepatnya jam 14.00 - 17.00 seluruh ballroom dan lobby selesai diambil,
dan waktu Sunset kita ambil Hotel tampak depan,
karena kita pikir dengan lighting malam hotel akan tampak bagus di kamera.
Yang bikin kerja tambahan adalah kondisi kamar yang gak bisa dinyalakan semua kamarnya,
karena sebagian udah ada tamunya, yach ini kerjaan tambahan buat kreatif .
Tepat pukul 19.00 kita selsai dan lagsung makan malam, luaper uey ;-)
Jam 21.00 kita start ambil pool side, paling asyik ambil setting pool side karena ditambahi dengan item item minuman yang tentunya setelah difoto , kita minum rame rame ehehehe .
Seharusnya setelah ini kita foto room meeting, tapi ternyata rungan yang jadi target sedang dipakai,
akhirnya kita pindah ke Mars Meeting Room.
Dengan mata sudah tinggal separuh kita paksain untuk setting dan ambil foto room meeting.


Hari Ketiga :
Akhirnya badan ini bisa nempel kasur,
tepatnya pukul 03.30 saat Manchester United lagi sibuk hajar Barcelona di Piala Champion.
Sesambil istirahat kita ambil beberapa cameo image di kamar.
Hasilnya lumayan lah meskipun kondisinya gak terlalu fit.
Tepat pukul 11.00 kita sudah siap Check out hotel,
Say goodbye untuk Team hotel yang sudah maksimal membantu kami .

Surabaya … We’re coming !!!!



"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

CSR beda versi ...



Corporate Social Responsibility atau lebih dikenal dengan CSR sudah menjadi alternatif aktivitas promosi
akhir akhir ini. Kalau didalam istilah finance ada financial hedging maka 
di Social ada social hedging. 
Objectivenya sich perusahaan pengen meniadakan Social Hedging.
Atau masalah masalah sosial yang timbul dengan keberadaan perusahaan. Dan mungkin bila masalah social muncul biayanya lebih besar 
dibanding jika kita memantain sedari awal.

Kaitanya dengan TWP (tempat saya bekerja adalah) :

CSR seperti apa yang pernah kami lakukan
(meskipun levelnya dan budgetnya tidak sebesar perusahaan besar).

Sebelumnya kami pernah menangani
- Penanaman 1000 pohon oleh Sampoerna Hijau.
- Gerakan cuci tangan pake sabun 1000 orang oleh ESP- USAID 

kalau dibandingkan dengan 2 kegiatan ini saja TWP sudah kalah kelas.
yang bisa kami lakukan sekedar ;
- Memberi bantuan (sembako) ke petugas keamanan sekitar kantor
   (komunitas kecil di area kantor)
- Mendekatkan diri dengan para officer (salah satu stakeholder TWP) 
   dengan shalawatan bareng dan futsal bareng.
- Zakat tahunan

ehm, kliatanya hanya itu, itupun masih dalam skup kecil.

ya moga moga next time kita bisa melakukan yang lebih baik lagi ;-)

any comment ? 



 

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

KENALI TWP !!!

CAKRAM FOKUS
EDISI BISNIS KOMUNIKASI DAERAH 02/2008





"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

Client Komplain ??? Wajar dunkx !


Mungkin selain mendapatkan sebuah project/klien salah satu tugas berat seorang Account Executive adalah
"How to Maintenance Our Client"
Dengan begitu banyaknya project yang masuk, berarti bertambah pula tugas seorang AE untuk menjaga ritme pekerjaan yang sedang ditangani, agar semua dapat terkendali, dan dapat setor ke klien dengan tenang, karena si klient menerima hasil kerja kita dengan senang.
Bagaimana jika hasil yang muncul sebaliknya ?


Si klient pasti akan melancarkan jurus andalan "Jurus Cacian Seribu", karena merasa amanah yang telah mereka titipkan kepada kita di"khianati". Hasil pekerjaan kita bukannya membantu meringankan beban klien, malah menambah "Bobot"nya.
Contoh kasus;
Kantor ku dapet klient baru untuk cetak organizer, niat saya ingin memberikan pengalaman baru pada team, jadi ini klien saya serahkan team saya yang notabene memang tergolong baru untuk project yang bersifat merchandise.
Walhasil, selama beberapa hari (proses cepat) terjadilah deal harga dengan spesifikasi yang disetujui bersama (yang ternyata beda persepsi).
Benarlah, setelah dicek ke produksi ternyata kita salah harga, sedangkan klien sudah "koar-koar" ke pimpinannya dengan membawa contoh dan harga yang sebenarnya tidak sesuai.
Kami akhirnya memutuskan mundur dengan syarat, akan menawarkan harga baru sesuai spec yang klien inginkan.
Tanpa pikir panjang dan atas nama "kredibilitas personal" client membabi buta KOMPLAIN ke kita. Yang mengatakan ini itu , yang intinya kita bekerja tidak secara profesional. dan sampai sekarang kasus ini terselesaikan dengan perlahan, alias si klien hilang berikut project nya.
Lain halnya:
Semalam kita harus fighting memenuhi order dari klien (yang sudah loyal dengan kita) dengan berbagai cara, bagaimanapun kondisinya order ini harus kami selesaikan malam ini. Karena si klien sebagai kontak kita sudah menjamin ke "para Bos besar" bahwa order dapat diselesaikan malam ini.
Sampai lokasi bukan salam hangat yang saya dapat, malah "omelan" dan kekesalan karena kami terlambat memenuhi order. Selama beberapa jam suasana dingin dan kaku ada. Setelah kami menyelesaikan pekerjaan, dan para BOS besar sudah memberikan tanda "Senyum dan anggukan" . Kami akhirnya bisa ngobrol enak. saya ceritakan kejadian kejadian yang menggangu proses pengerjaan order, dan si client pun minta maaf karena telah bersikap kasar, meskipun pada dasarnya kamilah yang salah dalam posisi ini.
Setelah suasana cair, Si Bos besar malah menawari kami untuk menghandle project besar lainnya, yang tentu saja tanggung jawabnya juga semakin besar.
Hikmahnya, tidak semua klien yang komplain itu marah pada kita, bisa jadi mereka tertekan oleh keadaan, situasi kerja, permintaan atasan dll.
So, tetap tersenyum dan sabar meskipun klien sedang mengkomplain kita. Bagaimanapun kondisinya "klien juga manusia", yang menjadi kepanjangan tangan dari "kepentingan-kepentingan yang lebih besar" lagi diatasnya.
"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?

"Bisnis" bareng "Nurani" ! Sumpah, pengen banget !!!



Saya sempet berpikir, bagaimana sebuah konsep komunikasi dapat diterima dengan baik oleh klien dan juga oleh orang-orang disekitar yang dapat merasakan keberadaan acara yang kami usung.

Jadi tidak hanya sekedar Billing atau Margin yang kami kejar, tapi juga kepuasan batin.
Dimana tidak hanya siklien yang senang, tapi juga orang-orang lain yang ber"dempetan" langsung dengan produk/jasa yang sedang kami komunikasikan.


Memang saat ini sulit sekali mengaplikasinya, mungkin karena :
1. Klien punya Bisnis Objective nya sendiri yang harus segera diaplikasikan
2. Kamipun begitu ...
3. Masyarakat umum pun punya keinginan sendiri, yang menurut mereka sudah "ideal".
meskipun terkadang ketiganya tidak bisa berjalan dalam satu jembatan.

Gesekan-gesekan kepentingan yang membuat kami sering kali harus "melindungi" kepentingan klien, faktanya mereka yang "membayar" kami. Dan kami hidup dari itu.

Sekilas event kami (09-02-2008) mungkin bisa jadi cerminan. 
Kapan bisnis bisa sejalan dengan hati nurani, dengan rasa welas asih, dengan hal hal yang bersifat sosial dan "iming-iming" demi kebaikan orang banyak.

Tentu saja tanpa melupakan, yang namanya bisnis harus "MARGIN" dari sisi perusahaan kami.

Tanggal 09 Februari 2008
Launching perumahan baru (KNV) yang notabene untuk memperbaiki kualitas hidup para pengungsi korban lapindo (niat dari si klien) ternyata tidak bisa sejalan dengan keinginan para demonstran yang menuntut "keadilan" (menurut mereka).

Para demontrans marah :
1. menganggap acara ini, adalah  salah satu cara (MLJ) lari dari tanggung jawab.
2. menganggap acara ini, adalah salah satu cara mengadu domba "korban lapindo"
3. menganggap acara ini, memnag "TIDAK LAYAK" untuk diadakan.

Sedangkan kami berdiri diantara dua kepentingan yang sudah jelas jelas bertolak belakang.
meskipun dari sisi kami lebih menguntungkan kalo lebih memprioritaskan kepentingan klien.

Apa boleh buat ...kami "dibayar" oleh siklien dan bukan oleh orang-orang itu, jadi kami wajib "melindungi" kepentingan klien.

Saya gak bisa memaksakan "1 keinginan" yang bersifat personal, dengan mengorbankan kepentingan team. Meskipun dari awal berjalan, saya sudah tidak bisa menerima cara si klien dalam berbisnis.

Kembali lagi ... Apa boleh buat ...kami "dibayar" oleh siklien dan bukan oleh orang-orang itu. Meskipun dengan analisa wajar, kami bisa menemukan "kebenaran" meski sangat kecil kemungkinannya untuk di munculkan.

Pertanyan saya, kalaupun ada tingkatanya, sudah sampai mana tingkat profesionalisme yang saya/kami/perusahaan terapkan ???

"Jangan mengiklankan merek Anda, tapi hidupkan" - Phillip Kotler

Lanjut?